Veteran Wall Street Klaim Penurunan Pasar Akan Terus Berlanjut Hingga Puncak Inflasi Juni 22, 2022 oleh Iqbal Maulana

Saat ini pasar berada di jalur baru yang liar karena berosilasi antara keuntungan dan kerugian. Namun, aksi jual brutal berarti S&P 500 masih dalam posisi bear market. Veteran Wall Street Ed Yardeni, ketika ditanya apakah pasar telah mencapai titik terendah, mengatakan dia tidak berpikir demikian.
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
Kami akan keluar dari ini dengan sangat cepat, tidak pada dasarnya,” kata Yardeni mengutip media CNBC.com, Selasa (21/6/2022).
Yardeni mengatakan investor telah belajar pelajaran tahun ini, yaitu tidak melawan The Fed.” Pernyataan tersebut berkaitan dengan gagasan bahwa investor harus menyelaraskan investasi mereka dengan kebijakan moneter Federal Reserve, bukan menentangnya.
Apa yang telah berubah secara dramatis tahun ini adalah ‘tidak melawan The Fed’. Itu berarti jangan melawan karena The Fed melawan inflasi,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun ide untuk tidak mengambil tindakan terhadap The Fed adalah bahwa The Fed akan mundur (mengenai kebijakan moneter). Presiden Penasihat Riset Yardeni menambahkan SIE tidak melawan ketika The Fed melawan inflasi. Itu pada saat memerangi inflasi bukanlah lingkungan yang baik untuk ekuitas dalam jangka pendek.
Dengan inflasi tertinggi tahun ini, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin minggu lalu. Kenaikan tersebut adalah yang terbesar sejak 1994 dan mengisyaratkan pengetatan lebih lanjut di masa depan. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kemungkinan kenaikan lain sebesar 50 atau 75 basis poin pada pertemuan berikutnya di bulan Juli.
Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
Wall Street sendiri diketahui telah jatuh karena pengetatan Fed dan inflasi yang meningkat pesat. S&P 500 mencatat penurunan minggu ke-10 dalam 11 minggu terakhir dan sekarang berada di pasar bearish. Pada hari Kamis, semua 11 sektor ditutup lebih dari 10% di bawah tertinggi baru-baru ini. Dow Jones Industrial Average turun di bawah 30.000 minggu lalu untuk pertama kalinya sejak Januari 2021.
Ini tidak akan berakhir sampai ada tanda-tanda yang jelas bahwa inflasi, yang didorong oleh kenaikan harga pangan dan energi, telah mencapai puncaknya,” katanya.
Selain itu, pengamat pasar juga menyalahkan kenaikan harga pada stimulus fiskal signifikan The Fed di tengah pandemi Covid-19.
Kita perlu melihat puncak inflasi sebelum pasar menjadi jauh lebih tinggi ke depan. Bisa jadi tahun depan kenaikannya tinggi,” kata Yardeni.
Namun, Yardeni yakin pasar sudah kelelahan akibat aksi jual.
Pada titik ini, agak terlambat untuk panik. Saya pikir investor jangka panjang akan menemukan bahwa ada beberapa peluang bagus di sini.”